Analisa vs psikologi dalam investasi maupun trading saham
Kali ini kita akan membahas mengenai analisa vs psikologi dalam membeli maupun menjual saham, mana lebih penting dan mana yang duluan mari kita simak dalam artikel berikut ini.
Analisa adalah proses pendukung keputusan dalam membeli atau menjual maupun memegang saham. Analisa dibagi menjadi dua metode yaitu analisa teknikal dan analisa fundamental, kebanyakan dari para trader saham menggunakan analisa teknikal untuk menentukan keputusan yang akan diambil, berbeda dengan investor, mereka lebih cenderung menggunakan analisa fundamental karena mereka akan memegang saham dalam kurun waktu yang lama dan mencari harga wajar saham yang telah dimilikinya.
Pada dasarnya trader atau investor sama saja, yang membedakannya hanyalah metode yang digunakan dan jangka waktu dalam memegang saham, secara simpel trader dapat diartikan sebagai pedagang saham "beli diharga murah jual diharga tinggi" berbeda dengan investor yang membeli saham perusahaan kemudian menyimpannya selama perusahaan tersebut sehat, profit meningkat dan terus melakukan ekspansi
Dalam artikel sebelumnya sudah sering saya bahas bagaimana melakukan analisa teknikal maupun analisa fundamental, jika anda belum membacanya mari kita ulas sedikit mengenai kedua metode tersebut sebelum kita memasuki bagaimana hubungan analisa vs psikologi dalam bermain saham.
Baca juga : 7 Aplikasi android yang wajib anda miliki dalam berbisnis saham
1. Analisa teknikal
Mungkin terdengar terlalu namun sebenarnya sederhana pada hakikatnya merupakan suatu metode yang digunakan untuk mempelajari perilaku pasar melalui sebuah media grafik atau chart untuk kemudian mencari peluang terhadap pergerakan harga kedepan dengan berdasarkan siklus pergerakan sebelumnya
Umumnya pelaku pasar maupun analisis mempergunakan metode tersebut untuk mengidentifikasi waktu dengan posisi yang tepat untuk melakukan eksekusi order ataupun merealisasi keuntungan yang mungkin diperoleh dari analisa dengan menambahkan berbagai teknik dan rumusan pelengkap dalam menganalisa seperti fungsi indikator untuk menentukan batasan resiko
Analisa teknikal tujuannya mencari nilai atau harga support dan resistance dari grafik secara keseluruhan pada pergerakan harga saham. Ada tiga macam kondisi dalam analisa teknikal yaitu
a. Up trend yaitu nilai saham dari titik yang lebih tinggi dari titik sebelumnya
b. Down trend atau turun adalah kebalikan dari up trend yaitu susunan dari titik yang lebih rendah dari titik sebelumnya
c. Side way atau rata yaitu susunan titik yang memiliki ketinggian yang sama arah dari titik teratas dengan titik terendah
Harga saham akan bergerak mengikuti arah yang telah membentuk suatu pola pada gerakannya, metode teknikal akan mengantisipasi suatu saham dengan pola yang kuat untuk terus berlanjut baik up trend, down trend maupun side way. Fungsi analisa teknikal ini untuk membantu mengidentifikasinya yang dikenal dengan level support dan resisten, resistensi adalah usaha untuk membatasi resiko kerugian maupun resiko keuntungan yang belum atau akan dicapai
Pergerakan harga suatu saham menembus dari support atau Resistance selanjutnya dapat dikatakan sebagai sebuah sinyal untuk melakukan eksekusi jual atau beli, sebagai contoh apabila suatu saham berhasil menembus garis resisten dari titik resisten sebelumnya maka para investor maupun analisis akan memprediksi bahwa kemungkinan besar saham tersebut akan berlanjut untuk terus naik, jadi saat suatu saham berhasil menembus garis resisten itu merupakan saat yang tepat untuk masuk tetapi bila menembus garis support dari titik suport sebelumnya maka bisa jadi akan terus berlanjut turun, di titik tersebut merupakan saat untuk keluar.
2. Analisa fundamental
Disini saya akan menjelaskan beberapa rasio rasio penting yang bisa anda gunakan untuk menganalisa fundamental, saya akan menjelaskan secara singkat saja yaitu EPS, PER, ROE, DER
Kita mulai dari EPS adalah earning per share yaitu komponen penting yang harus kita perhatikan dalam memilihi perusahaan, EPS menunjukan besarnya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan yang siap dibagikan kepada seluruh pemegang saham, kemudian PER adalah price earning ratio yaitu perhitungan harga saham perusahaan dibandingkan dengan penghasilannya, PER biasanya digunakan oleh investor untuk melihat apakah saham perusahaan tersebut masih murah atau sudah kemahalan, banyak analis yang bilang bila PER suatu perusahaan masih dibawah 15x maka perusahaan tersebut layak untuk dibeli, tetapi kita tidak bisa melihat dari satu sisi PER saja.
Selanjutnya adalah ROE adalah Return On Equity yaitu kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan laba bersih, sebuah perusahaan dianggap kurang baik jika menghasilkan laba bersih kurang dari 5%, kemudian DER adalah Debt to Equity Ratio yaitu rasio hutang sebuah perusahaan dibandingkan dengan ekuitas, rasio ini sering digunakan oleh investor untuk melihat berapa besar hutang sebuah perusahaan jika dibandingkan dengan ekuitasnya. Selain perbankan, rasio hutang yang baik adalah dibawah 2x
Setelah kita mengenal apa itu analisa teknikal dan fundamental selanjutnya apa hubungannya dengan psikologi?
Psikologi erat hubungannya dengan mental seseorang dalam berinvestasi saham maupun trading, sebab dalam kenyataannya seorang yang terjun didunia pasar modal memiliki potensi resiko rendah maupun tinggi tergantung dari managemen dan analisanya. seorang investor dan trader pasar modal akan memasuki fase psikologi jika telah memiliki saham suatu perusahaan yang sudah melewati fase analisis. mengapa demikian?
Karena jika anda belum memiliki atau membeli suatu saham berarti anda masih dalam tahap analisis, tidak ada resiko sama sekali, jadi kita anda sudah membeli saham kemudian saham tersebut naik atau turun, jual atau simpan, untung atau rugi itulah beban seorang investor atau trading yang kerap menghantui pikiranya. Gambar dibawah ini menunjukan psikologi seseorang yang sudah membeli sebuah saham.
Analisa adalah proses pendukung keputusan dalam membeli atau menjual maupun memegang saham. Analisa dibagi menjadi dua metode yaitu analisa teknikal dan analisa fundamental, kebanyakan dari para trader saham menggunakan analisa teknikal untuk menentukan keputusan yang akan diambil, berbeda dengan investor, mereka lebih cenderung menggunakan analisa fundamental karena mereka akan memegang saham dalam kurun waktu yang lama dan mencari harga wajar saham yang telah dimilikinya.
Pada dasarnya trader atau investor sama saja, yang membedakannya hanyalah metode yang digunakan dan jangka waktu dalam memegang saham, secara simpel trader dapat diartikan sebagai pedagang saham "beli diharga murah jual diharga tinggi" berbeda dengan investor yang membeli saham perusahaan kemudian menyimpannya selama perusahaan tersebut sehat, profit meningkat dan terus melakukan ekspansi
Dalam artikel sebelumnya sudah sering saya bahas bagaimana melakukan analisa teknikal maupun analisa fundamental, jika anda belum membacanya mari kita ulas sedikit mengenai kedua metode tersebut sebelum kita memasuki bagaimana hubungan analisa vs psikologi dalam bermain saham.
Baca juga : 7 Aplikasi android yang wajib anda miliki dalam berbisnis saham
1. Analisa teknikal
Mungkin terdengar terlalu namun sebenarnya sederhana pada hakikatnya merupakan suatu metode yang digunakan untuk mempelajari perilaku pasar melalui sebuah media grafik atau chart untuk kemudian mencari peluang terhadap pergerakan harga kedepan dengan berdasarkan siklus pergerakan sebelumnya
Umumnya pelaku pasar maupun analisis mempergunakan metode tersebut untuk mengidentifikasi waktu dengan posisi yang tepat untuk melakukan eksekusi order ataupun merealisasi keuntungan yang mungkin diperoleh dari analisa dengan menambahkan berbagai teknik dan rumusan pelengkap dalam menganalisa seperti fungsi indikator untuk menentukan batasan resiko
Analisa teknikal tujuannya mencari nilai atau harga support dan resistance dari grafik secara keseluruhan pada pergerakan harga saham. Ada tiga macam kondisi dalam analisa teknikal yaitu
a. Up trend yaitu nilai saham dari titik yang lebih tinggi dari titik sebelumnya
Up trend |
Down trend |
Side Way |
Pergerakan harga suatu saham menembus dari support atau Resistance selanjutnya dapat dikatakan sebagai sebuah sinyal untuk melakukan eksekusi jual atau beli, sebagai contoh apabila suatu saham berhasil menembus garis resisten dari titik resisten sebelumnya maka para investor maupun analisis akan memprediksi bahwa kemungkinan besar saham tersebut akan berlanjut untuk terus naik, jadi saat suatu saham berhasil menembus garis resisten itu merupakan saat yang tepat untuk masuk tetapi bila menembus garis support dari titik suport sebelumnya maka bisa jadi akan terus berlanjut turun, di titik tersebut merupakan saat untuk keluar.
Suport & Resisten |
Disini saya akan menjelaskan beberapa rasio rasio penting yang bisa anda gunakan untuk menganalisa fundamental, saya akan menjelaskan secara singkat saja yaitu EPS, PER, ROE, DER
Kita mulai dari EPS adalah earning per share yaitu komponen penting yang harus kita perhatikan dalam memilihi perusahaan, EPS menunjukan besarnya laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan yang siap dibagikan kepada seluruh pemegang saham, kemudian PER adalah price earning ratio yaitu perhitungan harga saham perusahaan dibandingkan dengan penghasilannya, PER biasanya digunakan oleh investor untuk melihat apakah saham perusahaan tersebut masih murah atau sudah kemahalan, banyak analis yang bilang bila PER suatu perusahaan masih dibawah 15x maka perusahaan tersebut layak untuk dibeli, tetapi kita tidak bisa melihat dari satu sisi PER saja.
Selanjutnya adalah ROE adalah Return On Equity yaitu kemampuan sebuah perusahaan untuk menghasilkan laba bersih, sebuah perusahaan dianggap kurang baik jika menghasilkan laba bersih kurang dari 5%, kemudian DER adalah Debt to Equity Ratio yaitu rasio hutang sebuah perusahaan dibandingkan dengan ekuitas, rasio ini sering digunakan oleh investor untuk melihat berapa besar hutang sebuah perusahaan jika dibandingkan dengan ekuitasnya. Selain perbankan, rasio hutang yang baik adalah dibawah 2x
ke empat faktor tersebut sangat penting untuk digunakan sebagai dasar acuan kita dalam memilih saham yang sehat. Namun perlu diingat dengan menganalisa fundamental, anda harus membandingkan rasio rasio tersebut pada perusahaan dengan sektor yang sama.
Setelah kita mengenal apa itu analisa teknikal dan fundamental selanjutnya apa hubungannya dengan psikologi?
Psikologi erat hubungannya dengan mental seseorang dalam berinvestasi saham maupun trading, sebab dalam kenyataannya seorang yang terjun didunia pasar modal memiliki potensi resiko rendah maupun tinggi tergantung dari managemen dan analisanya. seorang investor dan trader pasar modal akan memasuki fase psikologi jika telah memiliki saham suatu perusahaan yang sudah melewati fase analisis. mengapa demikian?
Karena jika anda belum memiliki atau membeli suatu saham berarti anda masih dalam tahap analisis, tidak ada resiko sama sekali, jadi kita anda sudah membeli saham kemudian saham tersebut naik atau turun, jual atau simpan, untung atau rugi itulah beban seorang investor atau trading yang kerap menghantui pikiranya. Gambar dibawah ini menunjukan psikologi seseorang yang sudah membeli sebuah saham.
Psikologi |
Namun jika anda memiliki Trading Plan dan mengetahui harga wajar saham serta disiplin dengan apa yang menjadi tujuan anda maka, psikologi bukanlah hal yang perlu anda cemaskan, mulailah dengan kehati hatian walapun agak susah, yang terpenting disini adalah amankan uang yang sudah anda investasikan, sebab apapun alasannya analisa dan psikologi sangat menentukan arah kesuksesan anda.
Posting Komentar untuk "Analisa vs psikologi dalam investasi maupun trading saham"