Mau jadi Dropshiper atau Affiliate: step by step bisnis di shopee

Baik menjadi dropshipper maupun affiliate di Shopee memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Berikut adalah beberapa perbandingan untuk membantu Anda memutuskan mana yang lebih cocok untuk Anda:

Dropshipper di Shopee

Kelebihan:

Tidak Perlu Stok Barang: Anda tidak perlu membeli stok barang terlebih dahulu, sehingga risiko kerugian karena barang tidak terjual bisa diminimalisir.
Pengaturan Inventaris Lebih Mudah: Anda hanya perlu fokus pada pemasaran dan penjualan, sementara supplier akan mengurus pengiriman dan stok barang.
Potensi Profit Lebih Tinggi: Anda bisa menentukan harga jual sendiri, sehingga ada potensi margin keuntungan yang lebih besar.

Tantangan:

Kontrol Kualitas Produk: Anda bergantung pada supplier untuk kualitas produk dan kecepatan pengiriman, yang bisa mempengaruhi reputasi toko Anda.
Persaingan Harga: Karena banyak dropshipper yang menjual produk serupa, persaingan harga bisa sangat ketat.
Pelayanan Pelanggan: Anda harus mengurus komplain dan pertanyaan dari pelanggan, meskipun bukan Anda yang mengurus pengiriman.

Affiliate di Shopee

Kelebihan:

Tanpa Risiko Inventaris: Anda tidak perlu mengurus stok barang atau pengiriman. Tugas Anda hanya mempromosikan produk.
Pemasukan Pasif: Anda bisa mendapatkan komisi dari penjualan yang terjadi melalui link affiliate Anda tanpa harus berurusan langsung dengan pembeli.
Fokus pada Pemasaran: Anda bisa fokus pada pembuatan konten dan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan melalui link affiliate Anda.

Tantangan:

Komisi Terbatas: Komisi yang Anda dapatkan biasanya lebih kecil dibandingkan margin keuntungan dari dropshipping.
Kontrol Produk Terbatas: Anda tidak bisa menentukan harga jual atau mempengaruhi produk yang dijual.
Ketergantungan pada Traffic: Pendapatan Anda sangat bergantung pada jumlah dan kualitas traffic yang Anda arahkan ke Shopee melalui link affiliate.

Untuk mengetahui detail cara menjadi affiliate di shopee silahkan klik DISINI

Mana yang Lebih Gampang?

Dropshipping: Lebih cocok jika Anda ingin membangun brand dan memiliki kontrol lebih terhadap harga jual serta ingin berinteraksi langsung dengan pelanggan.
Affiliate: Lebih cocok jika Anda ingin pemasukan pasif dan tidak ingin repot dengan pengelolaan stok serta pelayanan pelanggan.

Pemilihan antara dropshipping dan affiliate juga bisa disesuaikan dengan waktu yang Anda miliki dan seberapa besar Anda ingin terlibat dalam operasional harian. Sebagai contoh, karena Anda bekerja 8 jam di rumah sakit, menjadi affiliate mungkin lebih praktis karena lebih fleksibel dan tidak memerlukan banyak waktu untuk mengelola toko.

Untuk mengetahui keuntungan menjadi affiliate lebih detail bisa cek DISINI

Jika anda memilih menjadi dropship, berikut step by stepnya!

langkah-langkah untuk menjadi dropshipper di Shopee:

1. Penelitian dan Pemilihan Produk

Identifikasi Niche: Pilih kategori produk yang Anda minati atau yang memiliki permintaan tinggi.
Riset Pasar: Gunakan alat riset seperti Google Trends, Shopee Analytics, atau melihat produk terlaris di Shopee untuk memahami tren pasar.
Pemilihan Supplier: Cari supplier terpercaya di Shopee atau platform lain seperti AliExpress, Alibaba, atau lokal seperti Tokopedia.

2. Membuat Akun Shopee

Daftar Akun: Jika belum punya, buat akun di Shopee.
Verifikasi Akun: Pastikan akun Anda terverifikasi untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan.

3. Menyiapkan Toko

Nama Toko: Buat nama toko yang menarik dan mudah diingat.
Desain Toko: Gunakan logo dan banner yang profesional.
Profil Toko: Isi profil toko dengan informasi yang lengkap dan menarik.

4. Menghubungi Supplier

Negosiasi: Diskusikan harga, waktu pengiriman, dan kebijakan retur dengan supplier.
Sistem Dropshipping: Pastikan supplier memahami bahwa Anda akan melakukan dropshipping dan mereka bersedia mengirimkan barang langsung ke pelanggan Anda tanpa menyertakan informasi supplier.

5. Mengunggah Produk

Deskripsi Produk: Buat deskripsi produk yang jelas dan menarik. Sertakan informasi penting seperti ukuran, bahan, warna, dan lain-lain.
Foto Produk: Gunakan foto produk berkualitas tinggi. Jika mungkin, minta foto asli dari supplier.
Penetapan Harga: Tetapkan harga jual dengan mempertimbangkan biaya supplier, ongkos kirim, dan margin keuntungan.

6. Optimasi Toko dan Produk

SEO Produk: Gunakan kata kunci yang relevan dalam judul dan deskripsi produk untuk meningkatkan visibilitas di pencarian Shopee.
Promo dan Diskon: Manfaatkan fitur promo dan diskon di Shopee untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Rating dan Ulasan: Dorong pelanggan untuk memberikan ulasan dan rating positif.

7. Mengelola Pesanan

Notifikasi Pesanan: Aktifkan notifikasi untuk pesanan baru agar Anda bisa segera memprosesnya.
Pesanan ke Supplier: Setiap kali ada pesanan, segera buat pesanan ke supplier dengan detail alamat pelanggan.
Pelacakan Pengiriman: Pastikan Anda mendapatkan nomor pelacakan dari supplier dan informasikan kepada pelanggan.

8. Pelayanan Pelanggan

Respons Cepat: Tanggapi pertanyaan dan keluhan pelanggan dengan cepat dan profesional.
Kebijakan Pengembalian: Tentukan kebijakan pengembalian yang jelas dan mudah dimengerti oleh pelanggan.

9. Pemasaran dan Promosi

Media Sosial: Promosikan produk Anda melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, atau TikTok.
Iklan Berbayar: Pertimbangkan untuk menggunakan Shopee Ads atau iklan di platform lain untuk meningkatkan visibilitas.
Kolaborasi Influencer: Kerja sama dengan influencer untuk memperluas jangkauan pasar Anda.

10. Evaluasi dan Penyesuaian

Analisis Penjualan: Gunakan Shopee Analytics untuk memantau performa penjualan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Feedback Pelanggan: Gunakan feedback pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda bisa memulai dan mengembangkan bisnis dropshipping di Shopee dengan lebih efektif.

SimpelSaja.com